PROFIL


SEDIKIT CERITA  SANGGAR KUBU
        Sanggar Kubu yang belakangan ini mengisi ruang sastra dari huluan hingga hilir bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Mengangkat nama Sanggar Kubu Bungo (Sanggar Kumpulan Budak Bungo), yang berasal dari bahasa Jambi dan khususnya daerah Kabupaten Bungo, dengan memetik kata “budak” yang berarti anak atau remaja. Nama ini sengaja dipilih karena, pertama menunjukkan kekhasan daerah, dimana di Provinsi Jambi terdapat satu suku pedalaman yang lebih dikenal dengan nama Suku Anak Dalam (Kubu), meskipun nama tersebut berkorelasi namun bukan berararti anggota sanggar kubu lantas berasimilasi dan mengadopsi  prilaku Suku Anak Dalam, melainkan berupaya agar suku yang dianggap terbelakang tersebut dapat lebih mendapat perhatian dan kepedulian dari berbagai pihak. Alasan kedua, nama tersebut adalah akronim dari Sanggar Kumpulan Budak Bungo (Kubu Bungo).
         Di awal berdiri tahun 2007, anggota sanggar memang hanya terdiri atas siswa MTsN  Muara Bungo dan MAN I Muara Bungo, tempat Pembina Sanggar Ibu Feerlie Moonthana (F. Monthana) mengabdi sebagai seorang pendidik. Setelah anggota sanggar memperlihatkan berbagai potensi dalam bentuk prestasi, baik itu yang di peroleh anggota sanggar maupun pembina sanggar, maka banyak pelajar dan mahasiswa yang bergabung ke sanggar ini. Terlebih karena Sanggar Kubu Bungo lahir atas dasar hobi, cinta dan kemanusian. Tidak ada aturan ketat yang mengikat, kecuali diikat oleh tali persaudaraan, saling menghormati, toleransi dan bertanggung jawab, sehingga meskipun ada sebagian anggota ada yang telah berpindah alamat karena melanjutkan pendidikan ke luar kota, namun komunikasi antar alumni sanggar tetap mereka pelihara dengan baik. Yang dibuktikan dengan memberdayakan e.mail, layanan Sosial Facebook dan Blog yang beralamat, sanggarkubu@yahoo.com (e.mail & Fb) dan sanggarkubu.blogspot.com (blog) yang diisi dengan beragam bentuk karya tulis anggota sanggar. Selain menjalin komunikasi yang harmonis antar anggota, dalam Sanggar inipun menganut azas regenerasi sehingga beberapa anggota yang telah dianggap senior dan berprestasi dengan iklhas ikut membantu Pembina Sanggar Kubu untuk melatih anggota baru di setiap jadwal latihan, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Hasilnya beberapa anggota barupun telah dapat mengukir prestasi baik di tingkat sekolah maupun tingkat kabupaten.
     Di awal tahun 2007 hanya fokus pada musikalisasi Puisi, dan Theater. Kemudian di tahun 2008 berkembang untuk berbagai kegiatan seperti Pembacaan Puisi, Penciptaan Puisi dan Cerpen, Baca Cerpen, berbalas pantun (Krinok dalam adat Bungo), pembuatan CD musikalisasi puisi dan pembuatan buku Antologi puisi hingga tak dapat dipungkiri beragam prestasipun diraih dari Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Kab. Bungo (Juliadi Syaputra) 2007, Juara I Lomba Musikalisasi Puisi Tkt. Kab Bungo Th. 2007, Juara Harapan I Lomba Musikalisasi Puisi Tkt. Provinsi Jambi Th.2007, Juara I Lomba Baca Cerpen Tkt Kab. Bungo (Ayako Gemiladi Antariksa) Th. 2008, Juara harapan II pembacaan puisi tingkat Mahasiswa, Guru dan Dosen (Wulandari) Th. 2010, Lomba Baca Puisi Putri Tkt Kab. Bungo (Tari Oktaria) Th. 2009, Juara I Lomba Baca Puisi Putra Tkt. Kab. Bungo (Juliadi Syaputra) Th. 2009, Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2009 (H. Marwan Fadli), Tamu Undangan Tampil Musikalisasi Puisi di TIM Jakarta (Beberapa Bukti Terlampir) Th.2009, Tamu undangan pada festival Musikalisasi Puisi Nol Kilometer Indonesia (Nangroe Aceh Drusalam) (Juni 2010), Juara Kategori Pendongeng Cilik Berprestasi tkt, Provinsi Jambi pada Festival Melayu Jambi  (Muthia Nur Tsabitha) Desember 2010, Nominasi  lomba berbalas pantun melayu Serumpun di Malaysia (November Th. 2010), (Feerlie Moonthana Indhra & Gadis Tauvip), Tamu Undangan pada Festival musikalisasi puisi Nasional Nol Kilometer Nangroe Aceh Darusalam Th. 2010. 
Mengusung Visi & Misi menjadi Pusat Bengkel Sastra di Kabupaten Bungo guna mengambil, menggali dan meningkatkan Potensi Remaja Bungo khusus di bidang seni dan sastra, menciptakan remaja berprestasi khususnya dibidang seni dan sastra serta  menggali dan melestarikan budaya daerah. Hingga akhirnya melihat perkembangan prestasi yang cukup pesat serta dedikasinya, maka pada 11 Januari 2010 Sanggar Kubu Bungo dikukuhkan sebagai satu-satunya Sanggar sastra di Kabupaten Bungo Oleh Kadisbud Parpora Kab.Bungo, Drs. Idris Jainal,M.Si. (N.W)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar