Bulan cemara masih di kepala
menggantung di mata sayu
serpihan sepi
mengkristal di senja hari
aku tandai tahi lalat kesetiaanmu
sepanjang waktu
Bulan temaram adalah luka
menganga di dada bunda
malam gelap
pekat menyergap
tapi kejora di matamu
tetap bercahaya
kupasang jam pada gelas waktu
di Setiap helaan nafas
ayat-ayat mengangkasa
menguak pintu sorga
Oleh Feerly Moonthana
B. Lampung, 3 Desember 2000
menggantung di mata sayu
serpihan sepi
mengkristal di senja hari
aku tandai tahi lalat kesetiaanmu
sepanjang waktu
Bulan temaram adalah luka
menganga di dada bunda
malam gelap
pekat menyergap
tapi kejora di matamu
tetap bercahaya
kupasang jam pada gelas waktu
di Setiap helaan nafas
ayat-ayat mengangkasa
menguak pintu sorga
Oleh Feerly Moonthana
B. Lampung, 3 Desember 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar