Rabu, 05 Oktober 2011

SERPIHAN CERMIN

Serpihan cermim                                                                                                                                                                 berguguran di lembar-lembar hari
Jadi penanda bulan retak di penghujung malam
Mengurai-ngurai bayu yang berkesiur bawa mimpi
yang  usai di lumat embun pagi hari

Lalu!
Remah cermin
menyileti kaki-kaki kalbu yang semakin kelabu
waktu jadi sembilu
dan penantian hanya jadi nisan

Serpih makin menyerpih
Rembulan makin pipih
Malam makin kelam
tak ada bayang
semua kembali suram.

Oleh. F.Monthana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar